Selasa, April 21, 2015

4. Pelaporan dan Pengungkapan

Perkembangan Pengungkapan
  Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya. 
  Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.

  Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

*Pengungkapan Sukarela
  Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya. Manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela. Keuntungan dari pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang lebih tinggi dari analisis keuangan dan investor. meningkatkan likuiditas dan biaya modal yang lebih rendah. Laporan yang paling terkini menyokong pandangan bahwa perusahaan bias mencapai keuntungan dalam pasar modal dengan mempertinggi pengungkapan mereka secara sukarela.
  Investor diseluruh dunia menurut informasi yang mendetail dan berkala, tingkat pengungkapan sukarela meningkatakan Negara dengan pasar  yang telah maju dan baru muncul. Dalam sebuah karya ilmiah klasik,penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan investor tidak sempurna ketika :
1. Manajer memiliki informasi kuat tentang perusahaan mereka
2. Insentif manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham
3. Peraturan akuntansi dan audit tidak sempurna.
  Bukti-bukti kuat mengindikasikan bahwa manajer perusahaan sering memiliki insentif yang besar untuk menunda pengungkapan berita buruk, “mengatur” laporan keuangan mereka untuk memastikan kesan perusahaan yang lebih positif, dan menekankan keadaan dan prospek keuangan perusahaan. Perasingan yang buruk tercipta ketika pemilik informasi dibentuk oleh public mungkin mengimbangi keuntungan dari pengungkapan secara penuh.
  Walaupun mekanisme ini bisa mempengaruhi praktik dengan kuat, manajer biasanya meliputi bahwa keuntungan yang tidak terpenuhi dengan kebutuhan laporan biaya berlebihan. Dengan demikian,Pemilihan pengungkapan manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan insentif mereka untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

*Ketentuan Pengungkapan Wajib
  Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
  Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
Menurut Frost dan Lang, 4 prinsip mengenai bagaimana pasar dengan orientasi investor seharusnya beroperasi :
1. keefektifan biaya.
2. kebebasan dan fleksibilitas pasar.
3. laporan keuangan yang transparan dan pengungkapan penuh yang lengkap
4. perlakuan yang sama antara perusahaan asing dan perusahaan domestik.

*Praktik pelaporan dan pengungkapan
  Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada :
1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
a) ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya.
b) informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
c) laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan. 
  Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.

3. Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.

  Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
 
Masalah lingkungan meliputi akibat dari proses produksi, produk , dan jasa udara, air, tanah, biodiversity, dan kesehatan manusia. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Prancis sekarang diharuskan untuk mengumumkan hasil aktivitas di lingkungan mereka. Di antaranya, informasi harus diserahkan dalam:
1. Air, bahan baku, dan konsumsi energi, dan tindakan yang di ambil ntuk meningkatkan efisiensi energi.
2. Tindakan untuk mengurangi polusi pada udara, air dan tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.
3. Sejumlah ketentuan untuk risiko lingkungan.
  Pelaporan pertanggung jawaban sosial menmpunyai masalahnya sendiri, Sebagai contoh: Permasalah dengan tiga hal mendasar dengan cepat terlihat. Pengukuran profit cukup lancar; tidak dengan pengukuran proteksi lingkungan dan keadilan sosial. Kesuitannya adalah per bagian dimana tidak ada ukuran untuk mengukur  kemajuan di semua area tersebut. Bagaimana keberhasilan linkungan bisa di pertimbangkan terhadap keadilan sosial yang telah maju- atau , untuk masalah itu, apakah memberikan perubahan terhadap profit? Dan bagaimana ketiga hal itu bisa tidak diperdagangkan satu sama lain? . . . pengukuran profit-satu fondasi dasar lama yang bagus-menawarkan pengujian kesuksesan bisnis yang  jelas. Tidak dengan tiga fondasi dasar.
  Masalahnya adalah tidak hanya dengan tidak adanya ukuran yang memperbolehkan ketiga ukuran tersebut dibandingkan satu sama lainnya. Masalahnya juga tidak ada persetujuan pada apa kemajuan bagi lingkungan, atau kemajuan di lingkungan sosial sebenarnya berarti-tidak, paling tidak, jika anda mencoba untuk memastikannya. Dengan kata lain, tidak ada ukuran dimana proteksi dengan berbeda aspek  bisa dibandingkan satu sama lainnya, apalagi dengan kriteria lainnya. Hal yang sama pun berlaku untuk keadilan sosial. Keunggulan yang paling besar dari satu fondasi dasar adalah menetapkan manajer untuk memperhitungkan sesuatu. Tidak dengan fondasi dasar.
Di samping kritik seperti itu, pelaporan pertanggungjawaban sosial menjadi model di antara semua perusahaan besar multinasional. Survei terkini menemukan bahwa sejumlah perusahaan mengeluarkan laporan pertanggungjawaban lingkungan, laporan ketahanan atau sosial, sebagai tambahan dalam laporan tahunan mereka, yang sedang berkembang. Hampir setengan dari 250 perusahaan terbesar di dunia mengeluarkan aporan seperti itu. Nilai pelaporan tertinggi adalah di negara dengan banyak perusahaan besar, seperti Prancis, Jerman, Jepang, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Nilai pelaporan pada industri tertentu juga sangat tinggi, khususnya untuk bahan kimia dan bahan sintesis, obat-obatan, elektronik dan komputer, otomotif dan migas. Survei lain dari perusahaan besar global menemukan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa (khususnya Prancis, Jepang, dan Inggris Raya) dan perusahaan jepang adalah yang paling aktif dalam melaporkan soal ketahanan, dimana perusahaan Amerika Serikat menyusul. Survey juga menemukan bahwa sekitar 1//3  perusahaan yang telah diamati laporan ketahanan sosial mereka telah diaudit.
Petunjuk untuk laporam ketahanan sosial telah dikeluarkan oleh Global Reporting Inititiative (GRI), sebuah lembaga independen yang bergabung dengan Persatuan Progra, Lingkungan Nasional. Pola kerja GRI menyarankan adanya indikator pengungkapan kinerja di area:
  • Performa ekonomi, seperti pendapatan , kompensasi pegawai, donasi, pajak, dan sumbangan komunitas.
  • Performa lingkungan, seperti rumah kaca emisi gas dan penggunaan air.
  • Performa sosial, secara spesifik:
  • Praktik buruh, seperti jumlah pekerja, perputaran tenaga kerja/hubungan manajemen, kesehatan dan keamanan pekerja, pendidikan dan pelatihan.
  • HAM , seperi kebijakan non-diskriminasi, pekerja dibawah umur dan hak-hak pribumi
  • Masyarakat, seperti pengaruh komunitas, kebijakan anti korupsi,  sogokan dan kontribusi kepada partai politik dan politisi.
  • Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keamanan pelanggan, periklanan, dan privasi konsumen.
Pengungkapan Tata Kelola perusahaan
  Pegelolaan perusahaan berhubungan dengan sarana internal perusahaan dimana perusahaan di jalankan atau dikendalikan –tanggung jawab, akuntabilitas, hubungan diantara pemegang saham,anggota direksi, dan manajer yang disusun supaya mencapai sasaran perusahaan. Dengan kata lain, pengelolaan perusahaan adalah system dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan.  Diantara permasalahan pengelolaan perusahaan adalah hak dan perlakuan pemegang saham, pertanggungjawaban direksi, pengungkapan dan transaksi, dan peran pemegang saham.
Dallas memberikan sebuah Rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan di sebuah negara adalah sebagai berikut:
1. Infrastruktur pasar, mencakup pola kepemilikan, keleluasaan dimana perusahaan terdaftar di masyarakat, hak kepemilikan, dan pasar untuk pengendaliaan perusahaan.
2. Lingkungan Hukum, meliputi system hukum dan hak pemegang saham dengan jelas diterangkan dan dengan konsisten dan dikuatkan secara efektif.
3. Lingkungan Peraturan, hamper mendekati dengan lingkungan hukum. Agen pengaturan bertanggung jawab atas pengaturan pasar supaya sesuai dengan hukum yang ada. Mereka memastikan aturan dan efisiensi pasar dan memperkuat ketentuan pengungkapan publik.
4. Infrastruktur informasi, bersinggungan dengan standar akuntansi yang digunakan dan apakah hasil laporan keuangan akurat, lengkap, dan tepat waktu. Ini juga mencakup struktur profesi auditing dan standar profesional untuk praktik audit dan kemandirian.

Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis di Internet dan XBRL
  World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangun ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.  Pengelompokan XBRL telah dikembangkan untuk GAAP  Amerika Serikat  dan Jerman serta untuk IFRS, yang mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai dengan semua standar akuntansi ini. Pengelompokan GAAP nasional lainnya juga sedang dikembangkan.

Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan di Negara- Negara Berkembang
  Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
  Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat -waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
 
  Pengguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan yang luas sehingga manajer harus dan sukarela mengungkapkan laporan keuangan. Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat. Studi lebih lanjut mengenai biaya dan manfaat peningkatan pengungkapan dalam ruang lingkup internasional dapat memberikan bukti penting dalam pembahasan ini.

sumber : frederick D.S. Choi, Gary K. Meek. international accounting . 7th ed. 2011. prentice hall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar