NATA
& NIKI
(Kalau
Cinta Jangan Setengah-setengah)
Dua anak remaja yang sudah bersahabat
hampir 18 tahun lamanya. Bagaimana tidak, rumah berdekatan, sekolahpun dari Sekolah
Dasar sudah bersama. Nata dan Niki, itulah nama mereka berdua. Dimana ada Niki
disitu pasti ada Nata begitupun sebaliknya. Hampir 18 tahun lamanya mereka
selalu bersama sebagai sepasang sahabat baik suka dan duka. Dan pada suatu hari
di belakang rumah Nata (tempat biasa dimana mereka menghabiskan waktu bersama)
mereka berbincang, Nata berkata, “apa kamu nggak bosen udah menjomblo hampir 18
tahun? haha”. Lalu Niki menjawab, “apa kabarnya sama kamu? Kamu kan cowok apa
nggak pernah sekalipun kamu deketin seorang cewek? Aku kan cewek jadi aku cuma nunggu
pangeran aku dateng” jawaban Niki dengan nada sinis. Dan Nata hanya terdiam dan
bekata dalam hati,”aku ngagumin kamu Niki, apa kamu nggak ngerasain itu?”.
Ternyata selama ini Nata menyukai Niki yang dianggapnya sahabat selama 18 tahun
ini, tapi karena sifat malunya Nata maka perasaan itu hanya di pendamnya
dalam-dalam. Lalu merekapun membuat perjanjian, siapapun yang mempunyai
pasangan terlebih dahulu maka dialah yang menang. Dan Nata pun dengan terpaksa
menyetujuinya.
Ada anak baru di kelas Nata dan Niki, ia bernama Analise. Hanya
beberapa menit Analise sudah langsung akrab dengan Nata dan Niki. Sekarang
kemana-mana mereka selalu bertiga, dan sampai akhirnya Analise memendam rasa
Nata. Namun karena menjaga prsahabatan mereka, dan Alalise pun tahu kalau Nata
menyukai Niki. Analise pun memilih untuk menyembunyikan perasaannya itu seperti
perasaan Nata kepada Niki. Ternyata ada cinta segitiga yang tidak pernah mereka
sadari satu sama lainnya. Ketika sedang duduk di kelas, Niki memergoki Analise
sedang memegang foto Nata. “kamu suka Nata? Niki bertanya. Analise dengan kaget
menjawab “ah, ngga kok Niki diakan sukanya sama kamu”. Dan pada saat itu Niki
tahu kalau Analise memendam rasa kepada Nata, namun Niki mengerti kalau Analise
tidak ingin dia menceritakan perasaannya itu kepada Nata.
Pagi hari disekolah ada pertandingan
basket antar sekolah. Niki pun menjadi team chears di sekolahnya dan Nata menyumbang
sebuah lagu, Nata suka menyanyi cita-citanya pun ingin menjadi seorang penyanyi
terkenal. Pada saat pertandingan basket di mulai, anak-anak bersorak memanggil
“Oliver, Oliver, Oliver...!! siapa Oliver? Dia salah satu pemain basket
berpenampilan keren dari sekolah lain yang bertanding dengan sekolah Nata.
Sorakan itu membuat Niki penasaran dan memperhatikan laki-laki yang di kagumi banyak
perempuan itu dan melupakan janjinya untuk melihat Nata bernyanyi. Dan saat itu
hanya Analise lah yang melihat Nata bernyanyi, namun yang di harapkan Nata
adalah Niki. Setelah pertandingan basket selesai, tak di sangka Oliver
mendekati Niki dan mengajak berkenalan, dan pada saat itu Nata melihat dengan
perasaan sakit di dalam hatinya. Dan dengan perasaan gembira Niki menceritakan
kepada Nata bahwa Niki berkenalan dengan Oliver, pemain basket yang keren itu.
Namun dengan nada sinis Nata mengucapkan selamat. “pasti aku yang menang Nata,
siap-siap menerima kekalahan yaa, haha” Niki memberi ledekan kepada Nata.
Dua minggu lamanya Niki dan Oliver
berhubungan dan dua minggu lamanya juga Nata menyimpan sakit hatinya. “aku
sayang banget sama kamu, kenapa kamu nggak bisa ngrasain itu Nik?” Nata sangat
kecewa dan menyesal kenapa dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya itu kepada
Niki. Di tempat biasa, Niki menjumpai Nata yang sedang sendirian. “aku udah
jadian sama Oliver lhooo.. aku menang kan Nat? Ungkapan Niki kepada Nata. Dan
dengan perasaan sangat hancur sekali lagi Nata pun memberi ucapan selamat dan
langsung meninggalkan Niki. Satu bulan Niki dan Oliver menjalin hubungan, dan
sejak itulah Nata dan Niki jarang bersama. Niki lebih sering menghabiskan
waktunya bersama Oliver kekasihnya dan Nata berusaha menjauhi Niki karena
ketidak relaannya Niki dengan Oliver, lelaki yang baru beberapa hari Niki
kenal.
Pada saat itu teman sekolah Nata dan
Niki berulang tahun, seluruh siswa sekolahnya diundang termasuk Nata dan Niki.
Nata sudah sangat yakin ingin mengajak Niki sebagai partnernya, tapi pasti Niki
sudah mengajak Oliver kekasihnya. Dan dengan perasaan sangat sedih Nata pun
mengurungkan niatnya itu dan terpaksa mengajak Analise sebagai partnernya.
“Nat, partner kamu siapa buat undangan nanti malem? Niki bertanya. Dan Nata
hanya berdiam tanpa sedikit senyumpun di wajahnya. “Nata kenapa ya? Apa dia
marah sama aku?, Niki bertanya dalam hati. Niki merasa Nata berubah semenjak
dirinya menjalin hubungan dengan Oliver. Malampun tiba dan Niki berdandan
khusus untuk pesta temannya itu. Tiba-tiba telepon berdering “aku sakit, kamu
gapapa kan dateng sendiri ke pesta itu?” Oliver berkata seperti itu. Dengan
perasaan kecewa Niki pun datang seorang diri. Setelah beberapa menit, Oliver
datang bersama wanita lain dan Niki sangat terpukul dengan apa yang dilihatnya
itu. Niki pun menangis dengan meninggalkan pesta itu dan tanpa sepengetahuannya
Nata mengikutinya dari belakang.
“Kamu nggak usah sedih, masih ada aku
disini yang selalu ada buat kamu, kamu hanya salah memilih Nik”. Niki pun
memeluk Nata dengan perasaan sangat sedih. “maafin aku ya Nat, aku tahu aku
salah aku nggak pernah denger nasehat kamu”. “Gapapa, semua bisa diperbaiki. “Setelah
lulus nanti aku mau pergi sekolah musik ke austri Nik, aku harap kamu baik-baik
aja disini”. Mungkin ini perpisahan bahagia bagi Nata dan Niki. Niki berjanji
akan menunggu Nata sampai pulang nanti dan Niki pun akan mewujudkan
cita-citanya sebagai seorang penulis terkenal. Analise pun mengikhlaskan Nata
dengan pilihannya, karena dia merasa kebahagiaan Nata adalah Niki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar